PROGRAM CETAK SAWAH DI PENGABUAN TUAI MASALAH

14-June-2016, 23:30

PALI – Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) H.Ubaidilah SH MH membuka kegiatan rapat dalam rangka silahturahmi pada bulan Ramadhan sekaligus dalam rangka koordinasi antara warga Desa Pengabuan dengan Tim pelaksana cetak sawah.

Rapat yang berlangsung di Gedung paripurna DPRD PALI (14/06) ini menindak lanjuti laporan dari warga Desa Pengabuan terkait program pelaksanaan cetak sawah.

Menurut Ubaidilah, pada prinsipnya program ini sangat bermanfaat jika niatnya baik dan implementasinya dilaksanakan dengan baik.

Dalam rapat tersebut turut hadir anggota Komisi III DPRD PALI lainnya, diantaranya H Sumaryono, Iip, Suadi Yusuf, Camat Abab Arpan, Kepala Dinas Pertanian PALI Torus Simbolon SP, Kepala Desa Pengabuan dan Pengabuan Timur serta warga dari dua desa yakni desa Pengabuan dan Pengabuan Timur.

Menurut Sumaryono atau lebih akrab disapa Pak’De, program cetak sawah sangat bermanfaat bagi masyarakat. Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan dan Keamanan (Kemenhankam) sebagai pelaksana yang akan melakukan program cetak sawah. Untuk dilapangan, pelaksanaan cetak sawah dilakukan oleh Dinas Pertanian PALI dan Kodam (Koramil Talang Ubi).

Kepala Dinas Pertanian PALI Torus Simbolon dalam paparannya mengatakan apabila ada kesalahpahaman antara tim pelaksana dengan warga maka akan ditempuh dengan jalan musyawarah.

Torus mengaku sudah meninjau kelapangan untuk berkoordinasi dengan warga dan tim pelaksana cetak sawah yang dalam hal ini dari Koramil Talang Ubi.

Sementara itu menurut Camat Abab Arpan, Pengabuan sebelummya adalah wilayah yang sangat makmur. Bahkan pasar atau “Kalangan” pertama ada di Desa Pengabuan. Justru sekarang kondisinya terbalik, warga Pengabuan banyak merantau karena lahannya tidak produktif lagi.

Masih kata Arpan, sekarang dengan adanya program cetak sawah dari pemerintah, timbul pemikiran strategis agar Pengabuan menjadi sumber pangan.

Menurut pengakuan perwakilan dari tim pelaksana dari Personil Kodam Sriwijaya, seluruh kegiatan yang mereka laksanakan sudah sesuai dengan SID. “Untuk keterangan selanjutnya nanti sambil rapat berjalan,” ujar Tim Pelaksana tersebut.

Koordinator warga Suraidi saat menyampaikan paparan atau pengaduannya mengakui telah terjadi ketidakadilan dan ketidaksesuaian dengan kesepakatan awal pelaksanaannya dilapangan. “Mengapa lahan yang produktif juga digarap, padahal kesepakatan atau musyawarah awal hanya lahan tidur yang musti digarap. Masyarakat meminta penghentian dulu program cetak sawah. Jika bapak-bapak dewan yang terhormat tidak percaya, mari kita sama-sama meninjau kelapangan,” tegas Suraidi.

Kepala Desa Pengabuan Timur Iskandar saat ditemui beberapa awak media mengaku kaget dengan adanya pengaduan dari warganya. “Tetapi kami pemerintah desa berharap persoalan ini bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Mudah-mudahan pertemuan ini ada hikmahnya dan bermanfaat bagi kita semua,” ujar Kades. (VOLIS/SO/PALI)

Bagikan ke :