DI DEMO, PT. PRIAMANAYA SEDIAKAN JATAH 2 DESA

2-December-2015, 14:20

LAHAT – Kembali. Kebijakan yang diambil pihak manajemen perusahaan, dalam hal ini PT Priamanaya Energi (PE) yang ada di kawasan Kecamatan Merapi Barat dianggap merugikan bagi warga desa yang ada disekitar areal perusahaan, sehingga menuai polemik berujung aksi unjuk rasa atau demonstrasi.
Ini seperti yang terlihat kemarin (2/12), diareal kantor, di Desa Kebur, Merapi Barat, dimana tak kurang dari 100 orang warga gabungan dari 2 desa, Telatang dan Kebur, Merapi Barat. Kedatangan mereka itu untuk menyampaikan aspirasinya, khusus dibidang perekrutan tenaga kerja, bidang keamanan.
“Sebelumnya kami sudah sampaikan aspirasi, namun masih belum ada titik temu, khususnya masalah perekrutan tenaga kerja keamanan, yang dalam hal ini dilimpahkan ke PT Tara, sub kontrak PT PE,” ungkap Debi, koordinator aksi.
Dilanjutkannya, masyarakat sendiri bosan dengan janji-janji yang sebelumnya diberikan perusahaan. Pertama, kami menolak keberadaan PT Tara, karena tidak sama sekali mempekerjakan warga desa sekitar.
“Lalu, warga kemudian merasa kecewa, karena perusahaan dianggap hanya omong kosong dan juga. Namun, kami tetap siap untuk bernegosiasi, demi nasib warga kedepannya, jadi kami ingin hari ini ada hasil kesepakatan, jika tidak, tak ada kompromi, PT Tara harus angkat kaki,” beber Debi lagi.
Terpisah, Adi perwakilan dari PT Tara dalam penyampaiannya mengatakan, dari pertemuan sebelumnya, pihak perusahaan sudah melakukan, bertahap penarikan anggota securitynya, sekitar 26 orang yang bukan berasal dari 2 desa terdekat.
“Kedepan, kami jelas membutuhkan penambahan, rencananya, memang akan diberikan jatah ke warga 2 desa,” ujar Adi.
Usai perdebatan dan negosiasi yang lumayan alot, akhirnya ada kesepakatan antara para pihak, dimana PT Tara sendiri menyetujui untuk memberikan alokasi atau jatah penerimaan tenaga security untuk 2 desa. Dimana Desa Telatang sebanyak total 20 orang, dan Desa Kebur, total 25 orang, dengan melalui proses perekrutan dan pelatihan yang ada.
Usai kesepakatan diraih, rapat yang dihadiri langsung Camat Merapi Barat, A Hasdi, Danramil Merapi, Kapten Inf Agus Salim, Kapolsek Merapi, AKP Hikmat Solihin, perwakilan kepala desa Telatang dan Kebur akhirnya mencapai sepakat dan massa pun membubarkan diri.
“Kita akhirnya sepakat, kedepannya untuk 2 desa, Telatang akan mendapat alokasi jatah 20 orang, dan 25 orang bagi desa Kebur. Namun tetap dengan prosedur dan kriteria yang ada dibidang security,” pungkas Camat Hasdi mengakhiri. (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :