Pembangunan Kantin dan Garasi Dinilai Berlebihan

3-September-2015, 20:25

EMPAT LAWANG – Pembangunan gedung kantin dan gerasi yang letaknya dilingkungan perkantoran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang dinilai masyarakat menghambur-hamburkan anggaran.

Pasalnya kedua pengerjaan tersebut hampir menelan anggaran mencapai Rp 1 miliar, untuk pembangunan gedung kantin menelan dana Rp494.300.00 juta dan garasi Rp491.800.000 juta.

Dengan adanya pembangunan ini, tentu mengundang pertanyaan. Mengingat kondisi saat ini Pemkab Empat Lawang yang defisit anggaran. Bahkan yang ironisnya lagi banyak pengerjaan yang tidak bisa dikerjakan dikarenakan terkedala dengan dana.

Salah satu warga, Muin sangat menyayangkan dengan adanya pembangunan yang terkesan hanya ingin menghambur-hamburkan uang saja, bahkan yang menjadi pertanyaan kenapa sangat besar sekali anggaran pembangunan kantin dan garasi tersebut hampir mencapai Rp 1 miliar.

“Ya terkesan hanya ingin mengambur-hamburkan uang saja, karena pembangunan kantin dan garasi hampir mencapai Rp 1 miliar, “celotehnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan dari Ketua komisi II Harmendi sangat menyayangkan atas yang dilakukan pihak penyelenggara dan pelaksana. Karena biaya yang dikucurkan untuk kedua bangunan tersebut dinilai hanya menghambur-hamburkan anggaran saja.

“Saya tidak setuju dengan adanya pembangunan kantin dan garasi yang nilainya sangat luar biasa, mengingat kondisi saat ini sedang mengalami defisit anggaran, akan tetapi malah ingin menghambur-hamburkan anggaran ini kan aneh, “protesnya, kemarin.

Dirinya melanjutkan, semestinya pihak penyelenggara itu harus bisa memilah yang mana harus diutamakan dan yang mana tidak harus ditunda, mengingat saat ini seperti pengerjaan jalan poros Tebing Tinggi-Pendopo yang sekarang terkendala dengan dana. Selain itu juga RSUD Tebing Tinggi yang terletak dijalan poros masih kekurangan dana.

“Nah semestinya pembangunan itu harus benar-benar dipikirkan asas manfaatnya kepada masyarakat itu yang mesti diutama dan jangan sampai seperti ini, ” tegas Harmendi.

Selain itu, masih kata Harmendi setiap kami ingin meminta draf pengerjaan kedua proyek tersebut pihak penyelengara tidak ingin memberikan, hingga saat ini kamipun belum mendapatkan draf pengerjaan proyek tersebut.

“Ini jelas menjadi pertanyaan dan penuh dengan teka-teki, kenapa tidak ingin memberikan draf proyek. Atau memang ada permainan disini, ” herannya.

Ditmabahkannya, nanti akan kita panggil Kadis dan pihak penyelagara, untuk mempertanyakan alasan pembangunan kedua bangunan yang dimaksud.

“Nanti akan kita pangil untuk dimintai kejelasan, kalau nantinya mereka tidak bisa memenuhi panggilan kita dan kita langsung akan mendatanginya, “pungkas Harmendi.

Sementara itu, Kabag Umum Legiok menjelaskan bahwa pengerjaan kantin dan garasi bukan kita sengaja mengutamakan pengerjaan tersebut, namun tender pengerjaan tersebut pada Maret. Makanya tidak kita hapuskan, sebab tendernya sebelum adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pihak Pusat.

“Tendernya sebelum pemangkasan anggaran, makanya pengerjaan tersebut tidak dihapuskan. Bukan memang disegaja untuk pembangunan dua pengerjaan tersebut, “jelasnya.

Kata Legiok pihaknya punya alasan kenapa anggaran sangat besar, karena maunya itu pembangunan dilakukan satu kali dan jangan sampai baru Dua tahun sudah rusak. Namun yang kita inginkan sekali membangun itu bisa tahan lama.

“Ya kita punya alasan yang kuat, dengan menggunakan anggaran pembangunan tersebut jumlah yang terbilang besar ya itu tadi, “tukasnya. (OPI4L)

Bagikan ke :