TUNA WISMA “TEWAS” TAK JAUH DARI BECAKNYA

28-June-2015, 03:21

LAHAT – Sia-sia usaha yang dilakukan beberapa warga dikawasan Kelurahan Pasar Baru, tepatnya yang lebih dikenal dengan kawasan eks pabrik es. Dimana Sabtu malam (27/6) sekira pukul 23.00 wib, sesosok pria paruh baya, yang dikenal bernama Jumali (48), pria tak punya rumah alias ‘tuna wisma’ ini kemudian diketahui tewas.

Sebenarnya, beberapa warga sempat berusaha memberikan pertolongan, dengan cara ‘mengerik’ bagian punggung pria yang di KTPnya kelahiran Muara Dua, OKU Selatan, setelah sebelumnya dirinya mengeluhkan sesak nafas. Namun, hal ini tak bertahan, setelah sesaat kemudian, tubuh korban lunglai, hingga menghembuskan nafas terakhirnya.

“Dio ni ngaku sesak, dan minta tolong dikeriki. Dak lamo, dio bejalan nak menuju becaknyo, jatuh, dan pas kami pegang la dingin badannyo,” ujar RD, salah satu warga, yang minta namanya disamarkan, dijumpai di RSUD Lahat.

Pangat (52), salah satu rekan korban juga membenarkan bahwa, korban sendiri selama di Lahat, hidupnya sebatang kara, dan diketahui tak memiliki kediaman. Dirinya biasa menghabiskan malam dengan cara tidur didalam becak miliknya.

“Disini dioni dewekan, katek keluargo setau aku. Istrinyo ado, dijawo, aku dak tau alamatnyo,” ujar Pangat, teman sehari-hari korban

“Dioni katek keluargo disini setau aku. Aselinyo uwong Jawo, istrinyo men dio pernah ngobrol disano, tapi aku dak tau alamatnyo,” pungkasnya.

Tak ada keluhan pasti memang terungkap dari mulut korban beberapa waktu belakangan, ujar Pangat lagi. Namun, tak ada pula masalah atau musuh yang dihadapi korban semasa hidupnya.

“Dioni ramah, dak yakin kalo ado musuh. Kemungkinan sakit itulah,” ucap pria betubuh kurus, dijumpai dihadapan jasad Jumali lagi, kemarin malam.

Terpisah, petugas kamar mayat RSUD dan juga petugas identifikasi Polres yang sempat memeriksa jasad korban juga menyebutkan, sementara penyebab kematian korban adalah sakit yang dideritanya. Namun, untuk pastinya, masih akan diperiksa detail.

“Tak ada tanda-tanda lain seperti kekerasan dan penganiayaan. Kemungkinan meninggal karena sakit,” ujar Pandri, petugas identifikasi Polres Lahat.

Selanjutnya, secepatnya petugas akan mengumpulkan keterangan dan saksi-saksi lainnya dilapangan, terutama mengenai keberadaan keluarga korban, sehingga jasadnya bisa segera diuruskan.

“Sementara jasad korban dititipkan di kamar mayat RSUD Lahat, sampai ada pihak yang bertanggung jawab,” pungkasnya. (CEPY LAHAT)

Bagikan ke :