ISI

Kunjungi Festival Anjungan, Ini Penjelasan Anggota DPRD Prov Sumsel Hj Nurhilyah Juarsah Tentang Tunggu Tubang Semendo


5-August-2023, 10:19


Palembang, – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) komisi II dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berkunjung ke Anjungan Kabupaten Muara Enim, sekaligus sedikit menjelaskan Adat Tunggu Tubang di Hari ke-2 (Dua) Gelaran Festival Anjungan dan Pekan Adat Sumsel ke-4 Tahun 2023 yang diikuti oleh dari 17 Kabupaten Kota se – Sumsel.

Diketahui, Kabar ini di siarkan langsung melalui Akun Fecebook, dari DJ Aldo selaku Reporter Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) Radio Suara Muara Enim 97,4 Fm – Diskominfo Muara Enim. Jumat (4/8)

Sebelumnya, Festival Anjungan dan Pekan Adat Sumsel secara resmi dibuka oleh Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru  bersama Ketua Dekranasda Sumsel Febrita Lustia Herman Deru, yang dihari PLT Bupati Muara Enim Ahmad Usmarwi Kaffa PhD dan para kepala Daerah lain nya, di halaman Dekranasda Sumsel Palembang, pada hari Kamis 3 Agustus 2023.

Adapun tujuan Festival tersebut sebagai upaya pelestarian kebudayaan Sumsel sekaligus memperkenalkan potensi budaya dan ekonomi kabupaten/kota di Sumsel.

Terlihat kehadiran, sosok Ketua TP PKK Muara Enim pada masa kepemimpinan H Juarsah SH sebagai Bupati Muara Enim, Dra Hj Nurhilyah Juarsah disambut antusias panitia dari instansi Pemkab Muara Enim. Dimana sosok wanita karier yang sudah mala melintang di Dunia Politik dari PKB langsung menuju stand Pojok UMKM muara Enim.

Pada kesempatan itu, Dra HJ Nurhiliyah Juarsah juga belanja hasil karya asli  yang di produk langsung oleh masyarakat Muara Enim.

Ketika dibincangi awak media melalui pesan Whatshapp, Dra Hj Nurhilyah Juarsah, mengungkapkan kekaguman nya terkait acara Festival Anjungan, dirinyapun membenarkan bahwa berkunjung langsung pada acara tersebut.

“Acara anjungan memang Sungguh luar biasa, dimana memang acara ini saya lihat adalah salah satu terbosan berupa dukungan dari bapak gubernur kita untuk meningkatkan produk,  produksi baik di bidang perkebunan,  pertanian dan lain sebagainya.

Kemudian untuk masalah seperti ini, Umkm itu memang mitra nya kita dari Komisi II DPRD Provinsi Sumsel, dibidang perdagangan, pertanian perikanan kelautan memang mitra nya kita, perindustrian memang ada hubungan nya untuk meningkatkan produksi dari daerah daerah ditambah lagi yang perkebunan, “Jelas nya

Lebih lanjut, Dra Hj Nurhilyah Juarsah mengatakan, “Saya lihat, saya dengar kabupaten Muara Enim ini di sumatera selatan ini, khususnya kita yang di kota Palembang ini memang luar biasa, dari dulu apalagi yang namanya batik, seperti Batik Kujur memang yang tertua di Kabupaten Muara Enim, sehingga anak anak nya itu termasuk seperti Batik Serasan, Batik Haman yang sudah bermunculan untuk bermotivasi, “

Selanjut nya, dirinya mengakui, memang di Komisi II,  mendengar bahwa di provinsi sumsel ini masalah Batik dan produk UMKM memang luar biasa seperti yang ada di kabupaten Muara Enim,  jadi dirinya yang duduk dikomisi II sangat bangga sekali dengan Produk dari Kabupaten Muara Enim, menurut nya semua ada di Muara Enim salah satu nya lagi Kopi yang ada di semendo.

Terkait Kopi semendo, Dra Hj Nurhilyah Juarsah mengakui bahwa pesona Kopi semendo memang luar biasa dan menurutnya tidak bisa ditiru dan sudah menjadi Icon nya mancanegara sampai keluar negeri karna aroma nya kopi semende ini tidak bisa ditiru di tempat lain, kenapa, walau ditanam orang ditempat daerah lain pasti aroma nya berubah, karna struktur tanah , jadi kopi semendo itu tak banyak, adanya di semendo . Sama seperti duku komring, misal ditanam di daerah lain pasti rasanya berubah.

“Pokok nya indonesia ini kaya,  ada anugerahnya masing masing, ” Cetus Nurhilyah

Selain itu pada kesempatan itu, Dra Hj Nurhilyah Juarsah juga menjelaskan terkait budaya yang ada di kabupaten Muara Enim saat dirinya masuk di rumah adat , dimana dirinya menunjukan benda yang bernama ambinan tinggi dari adat semendo, yang bertujuan untuk dibawa pengantin perempuan atau yang sudah dinobatkan sebagai tunggu tubang saat mengiringi untuk tandang ke rumah pengantin laki-laki, dalam nama lain ngundu mantu dimana budaya ini masih terus dilaksanakan ketika ada nya acara pernikahan di Semendo.

“Jadi pengantin perempuan, setelah acara tunggu tubang, dan setelah acara ditandu-tandu itu (acara sakral khas semendo, red) , jadi yang laki laki itu masuk kerumah adat semendo, nah nanti setelah adat disana sekitar 1 mingguan,  barulah pihak laki laki untuk membalas dari sedekah dari perempuan, dalam artian mengajak pengantin perempuan ke rumah pengantin laki laki,  dan itu nama trend nya kalo di Palembang Ngundu Mantu, kalo di semendo nama nya penganten tandang,

Nah, jadi untuk mengiringi mereka tandang tadi, bawaan nya ada beberapa macam, maksud nya ada beberapa kinjar, yang kita sebut tadi nama nya ambinan tinggi.

Termaksud salah satu yaang dibawa pihak pengantin laki laki membawa saput abang (Selimut warna merah) untuk diberikan kepada nining-nining (nenek-nenek, red) atau istila meraja nya dari pihak pengantin Perempuan, dalam tujuan dan makna kasih sayang dari cucu yang sudah berkeluarga untuk diberikan dari pihak pengantin perempuan yang sudah masuk menjadi tunggu tubang bersama bawaan lain nya biasanya kerbau. Nah itula keistimewahan yang masih tetap terjaga yang tidak pernah dimasuki oleh masa penjajahan belanda karna daerah kuat, sama seperti Aceh, Yogyakarta, “Bebernya, yang sama hal  pada penjelasanya di Akun Facebook.

Itula salah satu proses adat tunggu tubang, yang masih tetap terjaga di Semendo, kalau untuk sejarah historis,  sebenar panjang sejarah ini, sebenar nya semendo itu tidak ada daerah, semendo dijaman belanda itu adalah desa buatan dimana penduduk nya itu datangan, ada yang membawa agama islam dari arab, dimana menyebar luaskan ajaran agama di semendo,  jadi membentuk suatu budaya yang namanya adat tunggu tubang, dibuat memang dari nenek moyang kita, dimana pikiran dari nenek moyang dulu, untuk anak laki laki harus keluar, sedangkan anak perempuan disayang,  untuk memuliakan, untuk menunggu rumah untuk memelihara orang tua,  tapi  walau anak laki laki diluar, tetap sebagai pengayom melindungi tunggu tubang, “Ucapnya.

Terkahir, lanjut Dra Hj Nurhilyah Juarsah, “saya mengajak kepada Masyarakat dan pemerintah, mari kita lestarikan dan kita dukung kekayaan yang ada, karna itu memang dari nenek moyang yang terus berkembang sampai sekarang ,  baik Batik batik nya, songket dengan nama Meraje yang ada di Semendo dan songket Mak Raje yang ada di Muara Enim itu harus kita lestarikan semua nya, pastinya kita juga jaga tanah kita, dan untuk tanam tanaman juga harus ditingkatkan dan mari kita saling mendukung. siapapun pemerintah nya kita, harus kita dukung apalagi untuk memajukan masyarakat rakyat kabupaten Muara Enim, “Ungkap nya sembari mengakhiri perbincangan dengan ditutup yel yel, berbunyi, “Muara Enim Semua ada, semua Bisa”.

(Ali).

Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on LinkedIn Pin on Pinterest

BERITA TERKINI

INVESTIGASI

BERITA SEBELUMNYA

LAHAT - 21-September-2023, 17:07

H. Cik Ujang SH Tinjau Cabor Tenis Meja dan Catur 

MUARA ENIM - 21-September-2023, 16:07

Polres Muara Enim Mengadakan Sholat Istisqa Untuk Memohon Turunnya Hujan

LAHAT - 21-September-2023, 14:13

Cabor Kick Boxing Lahat Memborong 16 Mendali 

LAHAT - 21-September-2023, 14:12

Cabor Renang Lahat Raih 19 Mendali 

JAKARTA - 21-September-2023, 14:08

Jalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, Bukit Asam (PTBA) Raih Penghargaan

MUBA - 21-September-2023, 12:43

Meriahkan HUT Muba ke 67 Tahun, Pemkab Muba Gelar Festival Randik 

MUBA - 20-September-2023, 21:52

Ponpes di Sungai Lilin Kesulitan Air Bersih, Pj Bupati Apriyadi Langsung Kirim Air PDAM 

OKU - 20-September-2023, 21:17

Menipu Korban, Ngaku Bisa Masukkan Kerja PAMDAL DPRD OKU, Ternyata Bo’ong..

MUBA - 20-September-2023, 20:21

Gubernur Herman Deru Ajak Warga Dukung dan Doakan Apriyadi Jadi Bupati Muba 2024-2029 

MUBA - 20-September-2023, 17:04

Bareng Gubernur Herman Deru, Pj Bupati Apriyadi Bawa Oleh-oleh Pembangunan ke Desa Bumi Kencana 

MUBA - 20-September-2023, 17:03

Bareng Gubernur Herman Deru, Pj Bupati Apriyadi Bawa Oleh-oleh Pembangunan ke Desa Bumi Kencana 

MUARA ENIM - 20-September-2023, 08:49

Srikandi Bukit Asam Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Desa Tanjung Raya

LAHAT - 20-September-2023, 00:34

Lahat Sabet Klasmen Terbanyak Memperoleh Mendali Emas

LAHAT - 19-September-2023, 23:32

40 Atlet Paralayang Unjuk Gigi di Bukit Joku Kayu Kambing

MUARA ENIM - 19-September-2023, 22:29

Hari Pertama Pasca Dilantik, Pj. Bupati Gelar Acara Silahturahmi

MUARA ENIM 19-September-2023, 22:28

Hadiri Silaturrahmi, Hj Nurhilyah Juarsah Sampaikan Selamat Bertugas Kepada PJ Bupati Muara Enim

MUBA - 19-September-2023, 21:02

Dinkominfo Muba Gelar Pelatihan Persyaratan Sertifikasi ISO 27001:2022 

LAHAT - 19-September-2023, 20:30

Cabor Angkat Besi Lahat Putra Sumbang 3 Emas dan 3 Perunggu 

MUBA - 19-September-2023, 16:28

Tak Perlu Jauh Bikin Paspor, Kini Muba Miliki Kantor Imigrasi 

MUBA - 19-September-2023, 16:27

Tingkatkan Kualitas Kader, TP PKK Muba Gelar Pelatihan Administrasi Dasawisma 

MUBA - 19-September-2023, 16:26

Sowan ke Pj Bupati Apriyadi, Komisioner Bawaslu Muba Laporkan Hal Ini 

MUBA - 19-September-2023, 16:25

Pemkab Muba Buka Lowongan 3.238 CASN PPPK, Ini Jadwalnya 

LAHAT - 19-September-2023, 16:23

Lagi. Atlit Cabor Sepatu Roda Tambah Koleksi Perunggu dan Perak 

LAHAT - 19-September-2023, 16:16

Usai Singkirkan Tim Sepak Takraw Linggau, Tim Sepak Takraw Lahat Persembahkan Mendali Emas 

LAHAT - 19-September-2023, 13:11

Berkat Kesigapan Polres dan Kodim 0405/Lahat Kerusuhan Sepak Bola Berhasil Dicegah 

CATATAN SRIWIJAYA

APA dan SIAPA

FACEBOOKERS SRIWIJAYA ONLINE